Isak Tangis Siswa Iringi Acara Penutupan Gerakan Undip Mengajar

Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Itulah ungkapan paling tepat untuk menggambarkan kegiatan Gerakan Undip Mengajar. Setelah melaksanakan tugasnya selama kurang lebih 15 hari di SDN 1 Banjareja, sebanyak 22 orang mahasiswa dan mahasiswi Universitas Diponegoro Regional Kebumen akhirnya mengakhiri kegiatan mereka yang dikemas dalam sebuah acara resmi penutupan pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Acara penutupan dan perpisahan antara mahasiswa dengan keluarga besar SDN 1 Banjareja yang berlangsung di halaman SDN 1 Banjareja itu terasa begitu emosional. Isak tangis siswa-siswi yang hadir pecah mengiringi berakhirnya acara. Suasana menjadi semakin terasa emosional saat lagu Ipang, Sahabat Kecil dan lagu Sampai Jumpa karya Endank Soekamti mengiringi acara pamitan.

Sebelumnya, dalam memberikan kata sambutan, Ketua BEM Undip, Farid Darmawan menyampaikan bahwa salah satu tujuan dari Gerakan Undip Mengajar itu adalah untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada generasi muda agar mereka tidak ragu untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi dan lebih baik. “Kami hadir di sini untuk berbagi motivasi dan inspirasi bagi adik-adik. Jangan takut bermimpi mengejar cita-cita pendidikan yang lebih tinggi. Sebab setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” kata Darmawan.

Sementara itu, Leader Regional Kebumen Gerakan Undip Mengajar, Mei Linda Fatimatul Munawarah dalam sambutannya juga menyatakan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya atas sambutan dan apresiasi pemerintah Desa Banjareja, keluarga besar SDN 1 Banjareja dan segenap warga Desa Banjareja atas kehadiran timnya.

“Kami merasa sangat terhormat dengan segala sambutan dan apresiasi pemerintah Desa Banjareja, keluarga besar SDN 1 Banjareja, para komite dan juga masyarakat. Kami mewakili rekan-rekan mengucapkan banyak terima kasih dan juga mohon maaf apabila ada sikap kami selama bertugas di sini kurang berkenan. Kami mohon pamit dan semoga kita dipertemukan kembali,” papar Mei. (Ca’Rose)