INFORMASI :

SELAMAT DATANG di WEBSITE PEMERINTAH DESA BANJAREJA KECAMATAN KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN 

SEJARAH DESA BANJAREJA KECAMATAN KUWARASAN

SEJARAH DESA BANJAREJA KECAMATAN KUWARASAN

Banjareja,280223, Asal Usul Desa Banjareja bermula dari bahwa pada zaman dahulu Desa Banjareja merupakan daerah yang penuh dengan alang-alang (rumput yang sangat tinggi-tinggi), kemudian datanglah tiga orang bersaudara seorang laki-laki dan dua orang perempuan. Beliau bernama Ki Paku Jati, Ni Ragil, Gedung Mlathi dan Ni Ragil Suci.

Ketiga orang tersebut kemudian membersihkan / membabad (babad alang-alang) dimulai dari arah selatan ke utara. Konon ceritanya Ki Paku Jati adalah ahli semedi/bertapa, tidur disembarang tempat. dalam mereka membabad hutan alang-alang istirahatnya dibawah pohon beringin yang sampai sekarang dikenal dengan nama sawah wringin. Mereka juga taat beribadah, untuk mengambil air wudlu, diambil air dari si Gentong dan melaksanakan sholat di salatan yaitu disebelah utara sawah bapak Brahim (almarhum).

Setelah alang-alang selesai di babad, maka ketiga orang tersebut mulai membakar alang-alang yang sudah kering dimulai dari sebelah selatan dan berakhir di utara. Padamnya nyala api dijadikan batas masing-masing wilayah. Karena wilayahnya berbanjar maka diberi nama Banjarwinangun. Banjarwinangun sendiri dibagi menjadi tiga wilayah, sebelah utara diberi nama tangkilan, sebelah timur adalah pacor

konon karena banjarwinangun tidak hidup makmur, maka diubah namanya menjadi Banjarejo. Banjar artinya berbanjar, Rejo artinya makmur. Ki Paku Jati wafat dan dimakamkan di Makam Plaosan. Sedangkan dua saudarinya pergi entah kemana. Untuk mengenang beliau, maka Paku Jati dipakai untuk menamai jalan di yaitu Jalan Paku Jati.

konon menurut cerita ki Paku Jati menjelma menjadi burung perkutut buntut mencong/gemek. adapula cerita jika di Makam Plaosan ada burung gemek ditangkap maka akan berubah menjadi ula jali.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter